ANGGARAN DASAR

Pasal 1

NAMA

Nama organisasi ini adalah Persekutuan Pemuda Gereja Toraja disingkat PPGT.

 

Pasal 2

WAKTU DAN KEDUDUKAN

1.  PPGT didirikan pada tanggal 11 Desember 1962 untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya.

2.  PPGT berkedudukan di tempat-tempat di mana Gereja Toraja ada.

3.  Pengurus Pusat  PPGT berkedudukan di tempat dimana Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) Gereja Toraja berada.

 

Pasal 3

PENGAKUAN

PPGT mengaku bahwa Yesus Kristus itulah Tuhan dan Juruselamat dunia, Kepala Gereja, sumber kebenaran dan hidup sesuai kesaksian Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, sebagaimana tercantum dalam Pengakuan Gereja Toraja.

Pasal 4

AZAS

Dalam terang pengakuan seperti tercantum pada pasal 3, maka dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara PPGT berazaskan Pancasila.

 

Pasal 3

TUJUAN

PPGT bertujuan mewujudkan warga gereja yang sadar dan bertanggungjawab terhadap tugas dan panggilannya ditengah-tengah gereja, masyarakat dan alam semesta.

Pasal 6

M I S I

Untuk mewujudkan tujuan PPGT, maka Misi PPGT adalah bersekutu, bersaksi dan melayani, yang dijabarkan dalam bentuk-bentuk pelayanan gerejawi.

 

Pasal 7

STATUS

PPGT adalah salah satu wadah pelayanan kategorial dalam Gereja Toraja dengan status Organisasi Intra Gerejawi.

 

Pasal 8

BENTUK DAN SUSUNAN

1. PPGT mengikuti bentuk dan susunan Gereja Toraja.

2. Berdasarkan bentuknya, maka susunan PPGT terdiri atas Jemaat, Klasis dan Pusat.

Pasal 9

KEANGGOTAAN

1.  Anggota PPGT adalah semua pemuda Gereja Toraja dan terbuka bagi pemuda lainnya yang menerima Pengakuan dan Azas PPGT serta bersedia menjalankan Tujuan dan Misi PPGT.

2.  Anggota PPGT terdiri dari:

a. Anggota Biasa;

b. Anggota Luar Biasa.

3. Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam membangun persekutuan.

 

Pasal 10

ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI

1.  Dalam menjalankan tugas dan panggilannya, PPGT menetapkan alat-alat kelengkapan organisasi berupa:

a.  Rapat Anggota dan Pengurus Jemaat;

b. Konperensi dan Pengurus Klasis;

c.  Kongres, Rapat Pimpinan Pusat dan Pengurus Pusat.

2.  Untuk mewujudkan kebersamaan dalam bersekutu, bersaksi dan melayani, setiap anggota menyalurkan aspirasi pelayanan melalui Rapat Anggota, Konperensi, Rapat Pimpinan Pusat dan Kongres.

 

Pasal 11

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1.  Dijiwai semangat persekutuan, maka keputusan sedapat-dapatnya diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

2.  Jika musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, dilaksanakan pemungutan suara dan keputusan diambil dengan suara terbanyak mutlak.

3.  Pemungutan suara yang menyangkut orang dilakukan secara tertutup dan yang tidak menyangkut orang dapat dilakukan secara terbuka.

4. Jika pemungutan sudah dilakukan dua kali  tetapi masih tetap sama, maka pimpinan sidang mengambil keputusan setelah mendapat nasihat dari penasihat persidangan.

 

Pasal 12

HARTA MILIK

1.  Harta milik PPGT adalah segala anugerah Tuhan berupa uang, surat berharga, barang bergerak dan yang tidak bergerak, serta kekayaan intelektual yang dipergunakan sepenuhnya untuk kepentingan organisasi dan masyarakat banyak.

2.  Harta milik PPGT diperoleh melalui :

a.  Iuran anggota

b. Sumbangan anggota

c.  Sumbangan yang tidak mengikat.

d. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPGT.

3.  Semua harta milik PPGT adalah milik Gereja Toraja.

 

Pasal 13

ATRIBUT ORGANISASI

1. PPGT mempunyai atribut organisasi seperti lambang, bendera, Hymne, Mars dan atribut lainnya.

2. Semua atribut organisasi ditetapkan oleh Kongres.

3. Pembuatan dan penggunaan atribut organisasi diatur dalam peraturan tersendiri oleh Pengurus Pusat.

Pasal 14

HUBUNGAN OIKUMENIS DAN KEMITRAAN

1. PPGT memelihara dan mengembangkan hubungan ekumenis dengan organisasi pemuda gereja-gereja lain.

2. Hubungan ekumenis dan kerja sama dilaksanakan dalam rangka mewujudkan keesaan  gereja sebagai Tubuh Kristus

3. PPGT juga memelihara dan membangun kemitraan dengan organisasi kepemudaan dan lembaga-lembaga lain.

4. Hubungan kemitraan dan kerja sama dilaksanakan dalam rangka mewujudkan pemberdayaan dan kesinambungan kader. 

 
Pasal 15
PERUBAHAN

1.  Perubahan terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan oleh Kongres yang dihadiri oleh 2/3 (dua per tiga) jumlah utusan kongres.

2.  Usulan perubahan terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dapat dilakukan oleh Pengurus Jemaat kepada Pengurus Pusat melalui Pengurus Klasis.

3.  Usul perubahan terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga oleh Pengurus Klasis kepada Pengurus Pusat diajukan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum kongres.

 

Pasal 16

PERATURAN PERALIHAN

1.  PPGT hanya dapat dibubarkan oleh Kongres yang diadakan khusus untuk itu, dan dihadiri oleh sekurang-kurangnya ¾ (tiga per empat) jumlah klasis, dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari utusan yang hadir.

2.  Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga,  Peraturan-peraturan Khusus, Keputusan Kongres, Keputusan Rapat Pimpinan Sinodal, Keputusan Konperensi, dan Keputusan Rapat Anggota sesuai dengan tugas dan wewenangnya masing-masing sejauh tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar PPGT

 

Pasal 17

PENUTUP

1. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan selanjutnya Badan Pekerja Majelis Sinode mengesahkannya dalam Rapat Kerja Gereja Toraja.

2. Dengan disahkannya Anggaran Dasar ini maka Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi.